MATARAM, BL - Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB dan M-16, dipastikan tidak akan berhenti atau stagnan dalam melakukan penelusuran terhadap kebudayaan dan petilasan leluhur suku bangsa Sasak yang kerap kali diwacanakan dalam bentuk Folklore.
Hal ini agar peninggalan cipta karya leluhur yang berserakan itu, bisa dipastikan keberadaannya berdasarkan bukti-bukti peninggalan benda-benda bersejarah tersebut.
"Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB dan M-16, saat ini sedang mendalami beberapa informasi rahasia terkait petilasan kebudayaan leluhur Sasak yang 'sensitif'," ujar Ketua Tim Ekspedisi Mistis, H Ruslan Turmudzi, Rabu (19/10).
Politisi PDIP NTB itu, mendaku, sesuai arahan Dewan Pembina Tim Ekspedisi Mistis , H Rachmat Hidayat yang juga Ketua DPD PDIP NTB dan Anggota DPR RI Dapil Pulau Lombok, bahwa dengan keterbatasan resources dan SDM yang dimiliki Tim Ekspedisi Mistis agar tidak menyurutkan Tim untuk tetap menelusuri dan menggali informasi sejarah masa lalu terkait patriotisme para leluhur yang kerap disimbolkan dan diperdengarkan dalam bentuk cerita rakyat dengan beragam kisah tersebut.
"Sebagai wakil rakyat, saya kerap menerima informasi terkait heroisme leluhur Sasak tempo dulu dalam membela dan mempertahankan kebudayaannya dalam menghadapi ekspansi pihak lain. Kisah-kisah patriotik seperti ini perlu ditelusuri kembali agar tidak terlupakan," jelas Ruslan.
Menurutnya, dalam perspektif historis dan moral, munculnya beragam cerita rakyat yang mengisahkan kehebatan pengetahuan dan ilmu kanuragan Leluhur Sasak membuktikan bahwa kebudayaan suku bangsa Sasak berkembang maju melampaui zamannya.
Hal itu dibuktikan dengan adanya upaya suku ataupun bangsa lain yang ingin menimba ilmu ataupun bekerjasama, mislanya dalam menyebarkan syiar agama maupun yang melakukan upaya penaklukan.
"Jadi wajar, jika muncul folklore -folklore yang menggambarkan semangat patriotisme leluhur Sasak dalam melawan ekspansi, misalnya pahlawan kecil yang digambarkan lewat cerita rakyat, sesungguhnya mencerminkan kekuatan perlawanan leluhur dlm menjaga marwah dan martabat," ungkap Ruslan.
Sementara itu, Sekretaris Tim Ekspedisi Mistis, Ahmad Amrullah menambahkan hampir enam bulan Tim Ekspedisi Mistis bergerak melakukan hunting penelusuran sejarah leluhur telah memberikan perspektif sosiologis maupun kultural terkait dibalik kisah folklore yang tergali maupun bukti artefak yg ditemukan.
"Setidaknya dari hasil penelusuran Tim Ekspedisi Mistis, ada second opini termasuk hal-hal yang tidak pernah terungkap ke publik," ucap dia.
Lebih jauh Amrullah mengatakan, saat ini Tim Ekspedisi Mistis sedang mencari penulis yang handal yang bisa mendokumentasikan dan menarasikan secara apik semua bukti bukti penelusuran Tim Ekspedisi Mistis dalam bentuk Buku Saku Sejarah dan Kebudayaan Leluhur Sasak
"Pentingnya membukukan hasil penelusuran Tim Ekspedisi Mistis PDIP NTB dan M-16, agar ada bukti otentik untuk menambah referensi buku sejarah terkait Sejarah dan kebudayaan Leluhur Sasak," ucap Amrullah.
Terpisah, Direktur M-16, Bambang Mei Finarwanto mengatakan hingga saat ini Tim Ekspedisi Mistis telah melakukan 12 kali penelusuran terhadap petilasan maupun cerita rakyat di Lombok. Untuk itu ditargetkan hingga akhir tahun 2023 nanti, Tim Ekspedisi Mistis bisa melakukan penelusuran sebanyak 40-50 petilasan maupun folklore yang perlu diuji kebenaran kisahnya
"Akhir tahun 2023, semua hasil penelusuran Tim Ekspedisi Mistis akan dibukukan secara lengkap dan faktual, baik secara manual maupun digital untuk menambah referensi publik," tandas dia. (R/L..).