FOTO. Inilah pendangkalan di sepanjang aliran Sungai Meninting yang sangat dikhawatirkan warga jika hujan tiba. |
LOBAR, BL - Pendangkalan sungai Meninting terjadi di beberapa lokasi yang melintasi wilayah Desa Mambalan, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat. Penyebabnya diduga lantaran limpahan material lumpur dan batu, saat terjadi banjir tanpa hujan 17 Juni 2022 lalu.
Akibat pendangkalan itu, sejumlah lokasi di lintasan sungai terancam rawan banjir. Apalagi di saat musim hujan seperti saat sekarang ini.
"Kami khawatir bisa banjir besar kalau hujan deras nanti. Sebab, sungai ini sekarang dangkal, tidak dalam lagi seperti dulu," kata M Saud (54), warga Desa Mambalan, Kamis sore 27 Oktober 2022.
Lelaki paruh baya ini mengaku sudah puluhan tahun tinggal di dekat bantaran sungai Meninting. Selama ini tidak pernah terjadi banjir besar di Desa Mambalan karena sungai yang melintasi cukup lebar dan dalam.
"Tapi, sejak ada kejadian banjir 17 Juni lalu, itu semua jadi berubah. Sungai disini jadi dangkal sekali, banyak batu dan lumpur sisa banjir. Padahal saat itu tidak ada hujan," ujar dia.
Saud merupakan salah satu dari 28 petani warga Mambalan yang terdampak banjir tanpa hujan pada 17 Juni silam.
Seingat dia, saat itu tidak ada mendung dan hujan. Tapi tiba-tiba saja banjir seperti air bah datang dan menghantam bantaran sungai serta areal di sekitarnya.
"Waktu itu keras sekali airnya dan tinggi. Rumah saya terendam, kemudian sawah di belakang rumah. Di sana juga ada kolam perusahaan Koi, kena dampak parah," ujar Saud.
FOTO. M Saud. |
Ia yakin pendangkalan sungai terjadi akibat banjir 17 Juni lalu. Indikator kasatmata pendangkalan sungai itu, papar Saud, bisa dilihat dari sebuah batu besar di kelokan sungai.
Menurut dia, sebelum banjir 17 Juni, batu berukuran kurang lebih 1,5 meter persegi itu terlihat utus hingga bawah. Namun saat ini, yang nampak hanya sekitar 15 cm di bagian puncaknya saja.
"Dulu batu besar ini kelihatan utuh, tapi sekarang tertutup lumpur, batu kecil, dan kerikil sisa banjir. Jadi sungai ini tidak dalam lagi. Kalau hujan deras pasti air naik," katanya.
Akibat pendangkalan sungai, Saud sendiri memilih mengungsi dari rumahnya dan tinggal di rumah kerabat yang cukup jauh dari bantaran sungai. Ia mengaku selalu was-was jika hujan turun dan air sungai nampak naik.
Ia berharap pemerintah Lombok Barat bisa mengatensi masalah ini. Terutama untuk mengantisipasi dan menangani normalisasi pendangkalan sungai yang terjadi.
"Kami minta pak Bupati dan jajaran Pemda Lombok Barat memperhatikan masalah ini. Paling tidak dikeruk kembali sungai ini, agar tidak terjadi banjir besar nantinya," tandasnya. (R/L..).