FOTO. Inilah proyek yang dikerjakan ITDC dengan melibatkan warga sekitar Kawasan KEK Mandalika di Kabupaten Loteng untuk mengerjakanannya. |
MATARAM, BL - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika atau The Mandalika, selalu menerapkan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai standar kerja dalam setiap proyek yang dikerjakan di dalam kawasan.
Salah satu proyek yang tengah berjalan adalah Mandalika Urban and Tourism Infrastructure Project (MUTIP), yaitu proyek pembangunan infrastruktur dasar dan fasilitas pariwisata di kawasan The Mandalika yang dibiayai oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).
Dalam pengerjaan proyek MUTIP, setiap pekerja wajib mematuhi aturan K3 yang telah ditetapkan oleh ITDC.
General Manager The Mandalika, Bram Subiandoro, mengatakan, selaku pengelola Kawasan sangat penting bagi pihaknya untuk selalu memastikan dan memperhatikan K3 serta meningkatkan efektivitas perlindungan K3 yang terukur bagi para pekerja di The Mandalika.
Sehingga dapat mengurangi dan mencegah kecelakaan dan penyakit akibat bekerja, serta menciptakan lingkungan tempat kerja yang nyaman dan aman untuk mendorong produktivitas pekerja.
“Setiap pekerja dibekali dengan Alat Pelindung Diri (APD) berupa safety helmet, vest, sarung tangan, kaca mata proyek dan safety shoes. Untuk memastikan tingkat kesehatan pekerja, para pekerja diberikan vitamin dan fasilitas pemeriksaan kesehatan rutin setiap satu minggu sekali,” kata Bram dalam siaran tertulisnya, Jumat (21/10).
Sebelum melaksanakan pekerjaan, para pekerja juga melakukan sejumlah kegiatan seperti mendapatkan pengarahan dan safety briefing dari kepala proyek, membersihkan lokasi kerja sebelum melakukan kegiatan proyek, dan menguji alat-alat kerja yang akan digunakan.
Hal ini untuk memastikan terpenuhinya K3 bagi para pekerja proyek dan penyelesaian pekerjaan secara optimal setiap harinya.
“Penerapan K3 dalam operasional perusahaan maupun konstruksi efektif untuk memberikan kesadaran lebih bagi para pekerja akan risiko dan bahaya dalam bekerja, mengurangi stress para pekerja, serta dapat meningkatkan kinerja dan loyalitas pekerja. Penerapan K3 juga merupakan komitmen kami dalam mewujudkan zero accident dalam setiap kegiatan konstruksi. Selain itu hal ini juga menjadi bentuk ketaatan Perusahaan terhadap prinsip Corporate Social Responsibility (CSR) serta upaya dalam menjaga reputasi,” jelas Bram.
Bram menambahkan, bahwa selain selalu menerapkan prinsip K3 dalam pelaksanaan proyek, ITDC juga berkomitmen untuk melibatkan sebanyak mungkin masyarakat NTB khususnya masyarakat desa penyangga The Mandalika.
Tentu saja, perekrutan tenaga kerja tetap dilaksanakan dengan profesional, berdasarkan kebutuhan dan memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Saat ini, terdapat 741 orang pekerja proyek tergabung dalam penyelesaian MUTIP yang berasal dari berbagai daerah, dimana lebih dari 80 persennya merupakan tenaga kerja asal NTB, termasuk berasal dari desa penyangga The Mandalika.
“Kami berharap pembangunan The Mandalika, khususnya proyek MUTIP, terus berjalan dengan lancar, didukung oleh penerapan K3 bagi seluruh pekerja. Kami optimis, dengan semakin lengkapnya infrastruktur dasar dan fasilitas pariwisata di kawasan ini akan menarik minat investor untuk ikut bersama mengembangkan The Mandalika, sehingga dapat membawa multiplier effect bagi masyarakat NTB khususnya masyarakat Lombok Tengah dan desa penyangga,” tandas Bram. (R/L..).