Perdana Unram Gelar Job Fair, Kadis Nakertrans NTB : "Semua Lembaga Pendidikan Tinggi Wajib Selenggarakan" -->

Perdana Unram Gelar Job Fair, Kadis Nakertrans NTB : "Semua Lembaga Pendidikan Tinggi Wajib Selenggarakan"

Minggu, 02 Oktober 2022, Minggu, Oktober 02, 2022

  


FOTO. Kadisnakertrans NTB Gede Putu Aryadi (kanan) saat bersama Rektor Unram Prof Bambang Hari Kusomo saat menghadiri Job Fair yang diselenggarakan Universitas Mataram (Unram)


MATARAM, BL - Sebanyak 25 perusahaan, mulai hotel, restauran, perbankan, farmasi dan bidang usaha/industri lainnya di Provinsi NTB, mengikuti kegiatan Job Fair yang diselenggarakan Universitas Mataram (Unram) bersama Disnakertrans Provinsi NTB, serta Bursa Kerja Khusus (BKK) Unram. 


Dalam kegiatan yang berlangsung di Auditorium M. Yusuf Abu Bakar, selama dua hari,  yakni sejak Sabtu (1/10) hingga Minggu (2/10) itu, terdapat ratusan peluang kerja bagi para alumni atau lulusan D3 dan sarjana.


Nantinya, bagi pelamar yang sudah mengajukan formulirnya, mereka akan siap-siap ditempatkan pada perusahaan yang ada di wilayah Provinsi NTB maupun luar daerah.


"Setiap pelamar akan siap-siap bersaing  menempati berbagai posisi penting di perusahaan. Diharapkan, kegiatan Job Fair perdana dalam rangkaian wisuda Unram yang keempat kali diselenggarakan, akan dapat mengurangi jumlah pengangguran di NTB," ujar  Wakil Rektor Bidang Akademik Unram,  Agusdin,  Sabtu (1/10).


Menurut dia, Job Fair menjadi penting karena termasuk dalam 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) yang menjadi tolak ukur Kampus Maju, yakni salah satunya adalah lulusan mendapat pekerjaan yang layak.


Selain mengadakan job fair, tahun 2022 ini Unram juga bekerja sama dengan BNSP untuk melakukan lisensi dan memberikan sertifikat kompetensi bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan Diploma Satu (D1). Nantinya akan ada 12 skema kompetensi dan melibatkan 24 asesor.


“Jadi selama mahasiswa berkuliah di Unram bisa mengambil kompetensi sesuai dengan program studi yang sedang ditempuh. Sehingga setelah lulus, alumni bisa memiliki sertifikat kompetensi yang diakui oleh Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI),” ungkap Agusdin.


FOTO. Kadisnakertrans NTB Gede Putu Aryadi (kiri) saat meninjau salah satu stand perusahaan yang mengikuti Job Fair Perdana di Unram 


Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, I Gede Putu Aryadi, mengatakan, bahwa Job Fair adalah momen mempertemukan perusahaan dengan pencari kerja (pencaker). 


Momen ini sangat penting karena menjadi jembatan penghubung antara dunia usaha dengan dunia pendidikan. Di mana, dunia pendidikan menciptakan kader-kader tenaga kerja yang terampil, mempunyai kompetensi, dan mempunyai kemampuan di bidang profesional. 


Sementara, dunia usaha menyediakan kesempatan kerja bagi para pencaker untuk bersama sama memajukan perusahaan.


“Job fair ini, adalah media penghubung. Perusahaan akan mendapatkan calon pekerja yang sesuai kebutuhan dan pencaker bisa menentukan posisi yang sesuai dengan kompetensi dan bakatnya,” kata Gede.


Mantan Kadis Kominfotik NTB itu, mendaku, bahwa kegiatan Job Fair wajib dilakukan oleh semua lembaga pendidikan tinggi, lembaga pendidikan vokasi dan juga lembaga pelatihan kerja yang ada di NTB. 


Apalagi, adanya job fair diharapkan terjalin koneksi antara ketersedian kompetensi angkatan kerja dengan kebutuhan dunia industri. Sehingga lembaga pendidikan tinggi, lembaga pendidikan vokasi dan juga lembaga pelatihan kerja yang ada di NTB bisa menyesuaikan kurikulum sesuai dengan kebutuhan dunia industri.


“Disnakertrans berkolaborasi dengan DUDI untuk melakukan pemetaan proyeksi  tren kebutuhan kerja ke depan. Melalui pemetaan ini, lembaga pendidikan dapat menyesuaikan kurikulum yang dapat menghasilkan kompetensi output sesuai dengan kebutuhan industri,” jelas Gede. 


Menurut dia, adanya transformasi digital, maka kebutuhan administrasi yang selama ini dilakukan oleh manusia, nantinya akan tergantikan oleh mesin. 


"Ke depan yang dibutuhkan adalah pencari kerja (pencaker) yang memiliki inovasi dan adaptif dengan pemanfaatan teknologi untuk pengembangan bisnis," tegas Gede. 


Berdasarkan Data BPS bulan Februari tahun 2022, angkatan kerja di NTB sebanyak 2,78 juta orang dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,92 persen.


Jumlah ini, turun 0,05 persen poin bol dibandingkan dengan Februari 2021. "Artinya masih ada 109 ribu pengangguran di NTB ini. Dari 2,78 juta orang yang bekerja, porsi paling besar yang bekerja adalah tamatan SMP ke bawah. Sementara yang pengangguran kebanyakan tamatan SMK dan Sarjana," papar Gede. 


Ia menambahkan, bahwa Pemprov telah   memiliki Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2015, yakni pasal 17 tentang investasi. Di mana telah digariskan, bahwa setiap investasi di daerah diwajibkan memanfaatkan SDM Lokal. 


Dengan adanya Perda tersebut, diharapkan masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga menjadi pelaku utama. Untuk memenuhi kuota tersebut, pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dunia usaha, dunia industri dan Lembaga Pelatihan bisa duduk bersama mengkoordinasikan, mengkonsolidasikan, dan berintegrasi untuk mempersiapkan SDM di NTB ini.


“Pemerintah melalui BLK/LLK dan lembaga vokasi lainnya, serta didukung oleh dunia usaha harus saling bersinergi dan berkolaborasi meningkatkan kompetensi dan  Spesifikasi skill yang dibutuhkan dunia usaha, sekaligus memberdayakan mereka sebagai pelaku utama dalam aktivitas usaha ekonomi dan investasi di daerah," tandas Gede Putu Aryadi. (R/L..).

TerPopuler