MATARAM, BL - Ketua DPRD NTB, Hj Baiq Isvie Rupaeda mewakili pimpinan dan semua anggota DPRD setempat, menyampaikan duka cita mendalam atas tragedi pascalaga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10) malam, yang menewaskan 129 orang tersebut.
"Kami mengajak semua masyarakat untuk menundukkan kepala dan mengirimkan doa terbaik bagi para korban," ujar Isvie saat dimintai komentarnya terkait insiden di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Senin (3/10).
Politisi Partai Golkar itu, tak lupa mendoakan, semoga korban meninggal dunia diberi tempat paling mulia di sisi Allah, Tuhan YME dan untuk korban luka-luka dan sedang dalam perawatan, semoga lekas sembuh dan pulih kembali.
"Kami juga doakan seluruh keluarga korban diberikan kesabaran dan kekuatan dalam melewati suasana kedukaan yang tidak mudah ini," kata Isvie.
Ketua Umum IKA Unram itu, mendaku bahwa, sepak bola adalah hiburan rakyat yang digemari banyak orang. Dukungan para suporter terhadap tim kesayangan, membuat sepak bola menjadi semarak.
Meski demikian, lanjut Isvie, seharusnya tak ada pertandingan sepak bola yang seharga nyawa manusia.
"Kami sering mendengar dan membaca bahwa tak ada sepak bola seharga nyawa manusia. Tapi kejadian meninggalnya suporter sepak bola kini terjadi lagi. Semoga kejadian seperti ini adalah yang terakhir kali. Kami benar-benar prihatin dan bersedih," jelas dia.
Isvie berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semuanya, baik itu suporter, panitia pelaksana pertandingan, aparat keamanan, operator liga, dan PSSI.
"Kami semua harus memetik pelajaran. Soal penataan pertandingan, mitigasi risiko di setiap laga, dan berbagai detil lain agar kejadian serupa tak terulang lagi," ungkap dia.
Sejauh ini, ungkapan keprihatinan dan duka mendalam terus mengalir dari semua kalangan atas tragedi Kanjuruhan. Melalui kanal-kanal media sosial dan media massa, terekspose pernyataan maupun poster bela sungkawa yang mendalam.
"Ini menunjukkan kemanusiaan di atas segalanya. Nyawa manusia lebih berharga dari apapun," tandas Isvie Rupaeda. (R/L..).