FOTO. Ir. Made Slamet MM. |
MATARAM, BL - Tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW yang biasanya dirayakan secara besar-besaran oleh umat Islam di Pulau Lombok, perlu menjadi perhatian serius Pemprov NTB dan Pemkot Mataram.
Pasalnya, ikatan tali silaturahmi antar umat Islam yang diakhiri dengan banyaknya hidangan makanan, akan memicu konsumsi kebutuhan komoditi bahan pokok yang meningkat dari konsumsi biasa.
Bahkan, sesuai angka BPS selama ini, capaian konsumsi kebutuhan pokok, selalu berada pada angka 1-3 persen dari konsumsi biasanya. Khususnya, di Kota Mataram.
"Maka kita minta, agar OPD terkait baik lingkup Pemprov dan Pemkot Mataram, harus mulai melakukan antisipasi, jangan sampai terjadi inflasi saat perayaan maulid Nabi Muhammad SAW," ujar Anggota Komisi II DPRD NTB, Ir. Made Slamet pada wartawan, Selasa (4/10).
Politisi PDIP itu, mendaku bahwa, saat perayaan Maulid Nabi Muhamad yang akan berlangsung selama sebulan, tercatat Kota Mataram merupakan salah satu daerah dengan tingkat konsumsinya paling tinggi bila dibandingkan daerah lainnya di NTB.
Terlebih, biasanya masyarakat menggelar acara tasyakuran dengan menghidangkan aneka makanan dalam porsi besar, sehingga membutuhkan sejumlah kebutuhan pokok dalam jumlah besar.
Di mana, lanjut dia, belanja masyarakat pun jauh lebih besar dibandingkan hari biasa. Beberapa komoditi bahan kebutuhan pokok dengan konsumsi tinggi antara lain beras, cabai rawit, bawang merah dan putih.
“Karena itu, selain melakukan intervensi dalam bentuk Operasi Pasar sebagai langkah terdekat, pengawasan pergerakan harga dan distribusi sejumlah kebutuhan pokok harus dilakukan, supaya tidak ada permainan,” jelas Made Slamet.
Sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Mataram. Made juga telah menginstruksikan pada fraksi PDIP DPRD Kota Mataram untuk mengawal perayaan maulid umat Islam dapat berjalan aman dan lancar.
Salah satunya, adalah bagaimana stok kebutuhan pokok harus tetap terjaga. "Dan saya pantau saat sidang paripurna DPRD Kota Mataram juga telah disuarakan oleh fraksi PDIP DPRD Mataram pada Pemkot untuk memperbanyak operasi pasar di semua wilayah di Mataram dalam waktu dekat ini," papar dia.
Made menambahkan, baik Pemprov NTB dan Pemkot Mataram, harus mulai melakukan identifikasi penyebab inflasi dan pemantauan harga menjelang Maulid Nabi Muhammad yang akan dimulai pada Sabtu (8/10) ini.
"Jadi, begitu ada pergerakan harga pasar yang tidak wajar, bisa tim terpadu antara Pemprov dan Pemkot langsung melibatkan polisi untuk mengecek para distributornya," tandas dia. (R/L..)..