Sistem Transmisi Bima-Sape Beroperasi di HUT RI ke-77, Investasi Ratusan Miliar PLN Mulai Buahkan Hasil Nyata -->

Sistem Transmisi Bima-Sape Beroperasi di HUT RI ke-77, Investasi Ratusan Miliar PLN Mulai Buahkan Hasil Nyata

Kamis, 18 Agustus 2022, Kamis, Agustus 18, 2022
FOTO. Inilah jaringan transmisi Bima ke Sape di Pulai Sumbawa yang mulau beroperasi tepat di HUT RI ke-77, kemarin. 






MATARAM, BL - PLN berhasil melakukan energize dan pengoperasian secara penuh jalur saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kV Bima – Sape dan gardu induk (GI) 70 kV Sape yang berkapasitas 20 mega volt ampere (MVA).  Menariknya, pengoperasian itu dilakukan saat perayaan HUT RI ke-77 pada 17 Agustus 2022. 


SUTT 150 kV Bima – Sape memiliki panjang 62,82 kilo meter sirkit (KMS) dengan 91 jumlah tapak tower, melintasi 4 kecamatan, dan 13 kelurahan/desa, tersambung dari Gardu Induk (GI) Bima di Desa Rabadompu Barat, Kecamatan Raba, Kota Bima menuju Gardu Induk Sape di Desa Parangina, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima. 


General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara, Wahidin mengatakan, keberhasilan yang di raih pada hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia tersebut, akan mampu menghadirkan kualitas layanan kelistrikan yang tentunya makin efisien, andal dan berkualitas.


“Sebuah kado kemerdekaan dari ujung Pulau Sumbawa yang menginspirasi makna perjuangan PLN untuk melistriki dan menghadirkan terang ke seluruh penjuru negeri, khususnya provinsi Nusa Tenggara Barat," kata Wahidin pada wartawan, Kamis (18/8).


Menurut dia, operasi penuh sistem transmisi ini akan terinterkoneksi dengan sistem tol listrik Sumbawa. Dengan demikian, akses yang menghubungkan ujung barat dan ujung timur pulau Sumbawa sudah mulai terlihat. 


Apalagi, PLN menggelontorkan akan mencapai lebih dari Rp 190 miliar untuk  meningkatkan keandalan sistem tersebut.


"Investasi ratusan miliar itu,  dimulai dari pembebasan lahan dan konstruksi proyek pembangunan infrastruktur kelistrikan itu sendiri," tegas Wahidin. 


Ia mendaku, bahwa keberhasilan tersebut,  merupakan wujud komitmen PLN untuk mendorong pertumbuhan investasi dan perkembangan ekonomi. Terlebih lagi pascapandemi Covid-19 yang telah dua tahun melanda wilayah Indonesia. 


"Ini tentunya, menjadi pencetus semangat untuk sama-sama pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat,” ucap Wahidin. 


Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB, Sudjarwo
mengatakan, suksesnya pengoperasian SUTT 150 kV Bima – Sape dan Gardu induk 70 kV Sape memberikan dampak yang signifikan pada sisi penyaluran tenaga listrik. Utamanya, pada sisi meningkatkan keandalan sistem dan kontinuitas penyaluran energi. 


“PLN akan memiliki potensi penghematan biaya pokok produksi dan biaya operasional mencapai Rp 2,5 miliar per tahun. Ini karena, beberapa pembangkit yang menggunakan solar bisa berhenti beroperasi. Sebuah angka yang signifikan dan sangat sejalan dengan semangat transformasi yang dilaksanakan PLN," ujar dia. 


Sudjarwo mendaku, tantangan yang dihadapi oleh PLN tidak hanya menyediakan layanan kelistrikan yang andal, tetapi PLN juga harus mampu merespon kebutuhan pelanggan dengan cepat dan memetakan potensi – potensi pertumbuhan beban khususnya di NTB.


Untuk itu, pihaknya mengantisipasi kebutuhan beban di Pulau Sumbawa, terutama dari aktifitas rencana pengembangan tambang emas yang direncanakan operasionalnya nanti menggunakan listrik dari PLN.
 

“Kami harus menyediakan listrik yang andal, menyala 24 jam penuh dengan kualitas yang baik untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, investasi pariwisata dan dunia industri tentunya," kata Sudjarwo.


Untuk diketahui, sampai dengan saat ini, rasio elektrifikasi provinsi Nusa Tenggara Barat adalah sebesar 99,9 persen. Untuk sistem kelistrikan sumbawa sendiri memiliki daya mampu 159.530 kilo watt (kW) dan jumlah beban sebesar 111.820 kilo watt (kW) yang artinya terdapat daya cadangan sebesar 47.710 kilo watt (kW). (R/L..).

TerPopuler