FOTO. FOTO. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi (kiri) saat menghadiri Kick Off DWSP Mandalika yang dihadiri Menakar Ida Fauziyah dan Menko Luhut Binsar Panjaitan secara daring, kemarin. |
MATARAM, BL - Ketua Mandalika Hotel Asosiation (MHA), Samsul Bahri, mengatakan, sebanyak 95% peserta pelatihan pola magang di DSP KEK Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), telah terserap menjadi pekerja di sejumlah hotel dan usaha industri pariwisata di kawasan tersebut.
Tercatat, sebanyak 26 perusahaan telah memperkejakan lulusan peserta magang DSP KEK Mandalika itu.
Samsul yang juga General Manager JM Hotel, mengaku, sejak tahun 2021 hingga tahun ini, Mandalika mendapat alokasi 190 orang peserta pemagangan untuk sektor pariwisata di kawasan DSP Mandalika.
"Kami pastikan lebih dari 95% terserap di dunia industri. Karena itu kami mohon Ibu Menteri berkenan memberi lebih banyak kuota untuk NTB di tahun berikutnya. Ini karena banyak sekali perusahaan yang membutuhkan, apalagi di Mandalika saat ini sedang banyak sekali investasi," kata Syamsul Bahri saat berdialog dengan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah pada acara Kick Off Pemagangan Destinasi Wisata Super Prioritas (DWSP) secara virtual dari Hotel Raja Kuta, Sabtu (19/8) kemarin
Menaker Ida Fauzia yang hadir secara virtual, berjanji akan memberikan reward kepada daerah dan DSP, serta perusahaan yang banyak menyerap alumni magang sebagai karyawan di dunia usaha dan dunia industri.
"Pak Dirjen, tolong diberikan reward kalau perusahaan di daerah penyerapannya di atas 90% diberikan jatah lebih banyak tahun depan," tegas Ida.
Menaker tak lupa mengingatkan, bahwa kualitas SDM Pariwisata harus semakin meningkat, hanya dengan tata cara pelayanan yang berkaitan dengan bervariasinya kegiatan pariwisata.
Selanjutnya, penggunaan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan. Termasuk, dalam bidang pelayanan, dan pengembangan sikap. "Yang utama, perilaku, dan sopan santun harus tetap dikedepankan," ungkap Ida.
Ia mendaku, bahwa pada tahun 2022, pihaknya, telah melaksanakan program pemagangan yang difokuskan di lima DWSP, dengan jumlah sebanyak 500 orang yang dilaksanakan di 62 perusahaan.
"Ini merupakan salah satu bentuk kontribusi Kementerian Ketenagakerjaan dalam peningkatan kualitas SDM pariwisata," ucap Menaker Ida
Menteri Ida, menegaskan, program pemagangan merupakan salah satu solusi tepat dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan, khususnya dalam menyiapkan tenaga kerja dengan kompetensi yang sesuai dengan pasar kerja.
Apalagi, lanjut dia, pola magang dengan mengikuti pelatihan kerja selama lima bulan itu, dibimbing langsung oleh para mentor dan para praktisi yang sangat berpengalaman dari dunia usaha dan dunia industri.
Untuk itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, sangat mengapresiasi langkah Menaker yang senantiasa mengupayakan agar tenaga kerja Indonesia memiliki kompetensi.
"Untuk menuju Indonesia Emas pada tahun 2045 harus ditopang oleh SDM yang mumpuni dan berdaya saing tinggi. Maka, saya mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Menteri Ketenagakerjaan dalam menyiapkan tenaga kerja muda melalui pelatihan vokasi dan pemagangan yang ditandai dengan pelaksanaan Kick Off Pemagangan Dalam Negeri Tahun 2022, khususnya Pemagangan di 5 Destinasi Wisata Super Prioritas," jelas Menko Maritim Luhut yang juga hadir dalam kegiatan itu secara virtual.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, menambahkan, bahwa sebanyak 100 orang peserta pemagangan destinasi wisata super prioritas (DWSP) untuk KEK Mandalika difasilitasi perekrutannya oleh Asosiasi Hotel Mandalika. Peserta pemagangan tersebar di 16 hotel di wilayah Kuta.
"Jika paket tahun depan ditambah, saya minta keseriusan antara FKJP, perusahaan dan asosiasi untuk saling berkolaborasi agar penyerapan program pemagangan ini bisa maksimal," ungkap Gede.
Ia meminta pada peserta magang, agar serius mengikuti pemagangan. Di mana, setiap teori yang diperoleh harus diimplementasikan menjadi karya nyata.
"Fokus untuk ikut berlatih, jangan terpengaruh pada hal-hal yang negatif. Jika ada masalah disampaikan secara santun, jangan sampai keluar. Kalau perlu sampaikan langsung kepada saya," tandas Gede Putu Aryadi. (R/L..).