MATARAM, BL - Yayasan HBK Peduli menyalurkan bantuan telur ayam segar kepada ibu-ibu dan anak-anak di Pulau Lombok. Langkah itu adalah wujud anggota DPR RI dapil NTB-2 (Pulau Lombok), H. Bambang Kristiono untuk membantu pemerintah daerah dalam mengatasi stunting pada anak-anak di wilayah NTB
Penyerahan bantuan telur ayam segar tersebut menyasar warga yang bermukim di Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Di mana, penyerahan bantuan dihadiri langsung HBK selaku Ketua Yayasan HBK Peduli didampingi Sekretaris Yayasan, Rannya Agustyra Kristiono.
Hadir pula Ketua Penasehat Tim HBK Peduli Kabupaten Lombok Barat, Nurhidayah, yang juga Ketua DPRD setempat dari Partai Gerindra.
“Penyaluran bantuan telur ayam segar di Kabupaten Lombok Barat ini telah dimulai pada Rabu, 10 Agustus 2022 di Gunungsari,” ujar Ketua Tim HBK Peduli Lombok Barat, Lahmudin Blank, di Mataram, Senin (15/8).
Blank menjelaskan, bantuan tersebut diterima dengan penuh rasa syukur dan antusias oleh ibu-ibu dan anak-anak yang hadir. Terlebih, penyerahan bantuan tersebut menjadi sangat spesial lantaran dihadiri langsung HBK dan Rannya.
Rannya dalam kesempatan tersebut menjelaskan, program penyaluran bantuan telur ayam segar kepada ibu-ibu dan anak-anak di Pulau Lombok, merupakan salah satu program unggulan HBK Peduli untuk mengatasi persoalan stunting di NTB.
Dalam program ini, setiap harinya, tidak kurang dari 1.500 butir telur ayam segar dibagikan oleh tim HBK Peduli yang berada di delapan titik di Pulau Lombok dengan menyasar seluruh kabupaten/kota di Pulau Seribu Masjid.
“Pelaksanaannya dilakukan secara bergiliran. Nanti keliling tim HBK PEDULI yang ada di Pulau Lombok untuk membagikannya,” ujar Rannya.
Proses penyaluran bantuan di Kecamatan Gunungsari pun menjadi meriah, karena selain bantuan telur ayam segar, diserahkan pula bantuan dana tunai kepada anak-anak dan sebagian ibu-ibu yang hadir.
Tampak, Rannya berinteraksi dengan begitu guyub dengan anak-anak yang rata-rata masih menempuh pendidikan dasar tersebut.
Dara yang saat ini sedang merampungkan pendidikannya di Brunell University, London, Inggris ini merangkul anak-anak tersebut dan mengajaknya berbincang. Rannya menayakan nama mereka, sekolahnya di mana, dan saat ini duduk di kelas berapa.
“Ini buat beli susu atau keperluan-keperluan sekolah yang lain, supaya kamu tambah sehat dan tambah pinter," kata Rannya.
Menurut dia, masalah stunting sekarang ini bukan hanya persoalan masyarakat NTB. Tapi juga daerah-daerah lain di Indonesia. Karena itu, HBK Peduli pun berharap, semua pemangku kepentingan terkait, termasuk Pemprov dan Pemda kabupaten/kota di NTB, bisa bekerja sama dan saling memberikan dukungan dalam mengatasi masalah stunting ini.
"Kalau saja semua stakeholder di NTB ini, termasuk Pemprov dan Pemda kabupaten/kota berpartisipasi aktif dalam memberikan dukungan terhadap program mengatasi stunting ini. Insya Allah, kita akan dapat mengatasinya jauh lebih cepat dari daerah-daerah lain di Indonesia," jelas Rannya.
Merujuk hasil survei Kedai Kopi yang dilaksanakan pada 6-16 Juli 2022 dengan methode survei face to face interview (home visit) kepada 1.000 responden di Pulau Lombok dan Pualu Sumbawa, didapatkan data dan fakta bahwa persoalan ekonomi dan kesehatan, termasuk masalah stunting di dalamnya, menjadi permasalahan utama di NTB. Dimana kedua faktor di atas mencapai 81% dari permasalahan utama masyarakat Bumi Gora.
Terkait hal tersebut, dalam kesempatan yang sama, HBK menjelaskan, Yayasan HBK Peduli dan Partai Gerindra, akan menggunakan hasil survei Kedai KOPI itu sebagai acuan dalam menentukan langkah-langkah kerja serta pengabdiannya bagi masgarakat NTB.
“Dengan begitu, kita akan lebih fokus dalam mengatasi persoalan-persoalan utama yang dihadapi masyarakat NTB," tegas HBK yang juga Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini. (R/L..).