FOTO. Inilah suasana di kedai kopi Mogen di kawasan PTC Selong yang pemiliknya diintimidasi oleh Pemda setempat, lantaran memelihara anak anjing. |
LOTIM, BL - Seorang pengusaha UMKM di Pancor Trade Center (PTC), Selong, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) diduga diintimidasi Pemkab setempat.
Pemilik sebuah kedai kopi 'Mogen', Amrin, mengaku mendapat ancaman dari Bapenda Lotim untuk segera mengosongkan lokasinya berjualan. Pihak Bapenda bersama puluhan Satpol PP sebelumnya telah mendatangi tempatnya berdagang.
Amrin mengaku, pihak Pemda setempat menuduh dia memelihara anjing di dak balkon kedai kopi tersebut. Padahal, tiga anak anjing itu diselamatkannya dari pembantaian orang-orang tak bertanggung jawab.
"Memang benar ada tiga anak anjing di dak balkon, tapi itu tidak kami pelihara, hanya selamatkan sementara karena terus diburu orang untuk dibunuh," ujarnya, Rabu (3/8) kemarin.
Benar saja, begitu Amrin menurunkan tiga anak anjing itu kembali ke luar, keesokan harinya dia melihat satu anak anjing mati dan satu mengalaminya patah kaki akibat dipukul orang.
"Masak kita biarkan hewan ini mati dipukul orang tak bertanggung jawab. Satu ekor kemarin dilempar orang sampai mati," ungkapnya.
Bapenda menuding Amrin memelihara anjing di lokasi berdagang. Itu bagi Pemda merupakan pelanggaran. Mereka datang dengan puluhan Satpol PP ingin mengosongkan lokasi jualan Amrin, beruntung Amrin meminta waktu untuk mengosongkan sendiri.
"Kok kejam sekali sama anak anjing. Masak kita tega biarkan mereka mati," tegasnya.
Selain itu, Amrin juga dituduh mengubah fisik toko milik Pemda yang disewanya. Padahal sejak awal menyewa toko tersebut, kondisi memang sudah berubah, karena penyewa sebelumnya merubah bentuk fisik bangunan.
"Sebelumnya kamar mandi sudah diratakan penyewa sebelumnya. Saya dengan uang pribadi membuat ulang. Berinisiatif memperbaiki segala kerusakan," beber dia.
Begitu juga dengan dak balkon, Amrin mendaku, membuat dak balkon untuk melakukan perbaikan karena banyak kebocoran di area pertokoan PTC.
"Setiap musim penghujan datang, sebagian besar pertokoan ini mengalami kebocoran. Itu sebabnya kita bikin akses ke atas," katanya.
Pihak Bapenda juga beralasan Amrin belum membayar tunggakan sewa sehingga usahanya harus dikosongkan. Padahal dia tidak sendirian, di area PTC banyak pedagang belum membayar sewa karena kondisi keuangan belum stabilnya pengunjung.
"Tapi anehnya, kok hanya saya yang diminta kosongkan tempat ini. Saya mau bayar tunggakan, tapi setelah bayar harus tetap dikosongkan," tegasnya.
Terpisah, Kabid Retribusi Bapenda Lotim, Jayadi yang dikonfirmasi melalui WhatsApp, membantah melakukan diskriminasi.
"Maaf ton (saudara). Tidak ada diskriminasi. Ini masalah ketertiban, keamanan dan tunggakan sewa yang belum dilunasi," katanya singkat. (R/L..)