FOTO. Sejumlah wisatawan tengah menikmati fasilitas yang disiapkan oleh ITDC di kawasan KEK Mandalika di Kuta, Loteng dengan menggunakan bahan yang berasal dari pemanfataan energi terbarukan. |
MATARAM, BL - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mendorong pemanfaatan energi terbarukan untuk sejumlah fasilitas di dalam kawasan Mandalika, di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng).
"Kami juga menggunakan sejumlah fasilitas di dalam kawasan (Mandalika) yang lebih ramah lingkungan," kata Managing Director The Mandalika, Bram Subiandoro pada wartawan dalam siaran tertulisnya, Rabu (17/8)
Fasilitas tersebut antara lain penerangan jalan umum (PJU), charging station berbasis tenaga surya, hingga pemanfaatan lahan untuk solar farm. Selain itu, ITDC meningkatkan operasional kawasan yang ramah lingkungan melalui penggunaan moda transportasi bertenaga listrik dan penyediaan pengolahan air dan limbah dalam kawasan.
Bram mendaku, bahwa pemanfaatan energi terbarukan dan ramah lingkungan di kawasan The Mandalika ini merupakan komitmen untuk mewujudkan lokasi itu sebagai destinasi pariwisata yang berkelanjutan.
"Saat ini, sudah ada sekitar 541 unit PJU berbasis tenaga surya telah terpasang dan tersebar di sejumlah titik," ucap dia.
Menurut Bram, terdapat lima unit charging station berbasis energi surya yang tersebar di Kuta Beach Park dan Pertamina Mandalika Circuit. Instalasi PJU dibangun sebagai bagian dari program Mandalika Urban Tourism and Infrastructure Project (MUTIP).
Sedangkan, lanjut dia, fasilitas publik charging station disiapkan melalui kolaborasi antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta Yayasan Sinar Utama Nusantara (SUN).
"Adapun MUTIP adalah program pembangunan infrastruktur pariwisata di The Mandalika yang dibiayai oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). MUTIP merupakan program pembiayaan pertama secara mandiri yang dilakukan AIIB di Indonesia," jelas Bram.
Ia mengatakan, guna semakin memaksimalkan sumber penggunaan energi terbarukan berbasis tenaga surya dalam jangka panjang, ITDC akan menyediakan lahan seluas 24,9 hektare. ITDC akan bekerja sama dengan investor untuk mengembangkan kawasan tersebut.
Selain itu, ITDC menyiapkan transportasi berupa 20 unit motor listrik, empat unit buggy, dan lima unit segway untuk mendukung aktivitas operasional kawasan. ITDC pun menyediakan Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) yang berfungsi untuk mengolah air laut menjadi air bersih yang dapat dikonsumsi.
Ke depannya, melalui proyek MUTIP, ITDC bakal meningkatkan operasional kawasan yang lebih ramah lingkungan dengan menyediakan Waste Water Treatment Plant (WWTP) untuk mengolah limbah cair dan Solid Waste Treatment Plant (SWTP) untuk mengolah limbah padat.
"Hal ini agar, kawasan ini semakin dapat memenuhi fasilitas sebagai destinasi pariwisata dengan konsep sustainable tourism berstandar internasional,” tandas Bram. (R/L..)..