Dugaan Pungli di Pantai Seger Mandalika jadi Atensi Inspektorat NTB -->

Dugaan Pungli di Pantai Seger Mandalika jadi Atensi Inspektorat NTB

Rabu, 03 Agustus 2022, Rabu, Agustus 03, 2022

 

FOTO. Ibnu Salim. 





MATARAM, BL Pemprov NTB berkomitmen untuk memberantas korupsi terutama dalam pungutan liar dan pelayanan kepada masyarakat.


Karena itu, adanya aksi dugaan pungutan liar alias pungli di kawasan Pantai Seger, Kawasan KEK  Mandalika atau samping Sirkuit Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), dipastikan bakal menjadi atensi. 


"Pastinya, jika memang ada pungutan dan itu membuat pengunjung  yang datang menikmati kawasan Pantai Seger, dirugikan. Kami siap akan melakukan monitoring melalui tim Saber Pungli ke wilayah tersebut," ujar Kepala Inspektorat Provinsi NTB, Ibnu Salim pada wartawan melalui pesan WhatsAppnya, Selasa (2/8) kemarin. 


Menurut Ibnu, lantaran Provinsi NTB, utamanya kawasan Mandalika di Pulau Lombok telah masuk sebagai salah satu kawasan strategis pariwisata nasional, tentunya ia berharap agar masyarakat lokal dan semua pihak ikut menjaga kawasan itu dari hal-hal yang merugikan wisatawan yang datang menikmati wilayah setempat. 


"Yang jelas praktik pungli itu bisa kita monitor. Maka, jika ada siapapun yang melakukan tindakan diluar kewenangannya, silahkan melaporkan ke tim saber pungli. Ini karena tujuan adanya tim ini dibentuk adalah, agar terwujud pemerintahan yang bersih melayani, dan jauh dari unsur-unsur koruptif atau seperti pungutan liar," jelas Ibnu Salim. 


Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah, Lendek Jayadi merasa geram dengan sikap oknum yang melakukan pungli di tempat wisata.


“Kami akan segera koordinasi. Mereka tidak tahu diuntung," tandas dia dengan nada tinggi yang dikonfirmasi melalui telpon selulernya, kemarin


Sebelumnya, aksi dugaan pungli sempat  membuat heboh pariwisata di Pulau Lombok. Kali ini, seorang wisatawan merekam momen saat dimintai sejumlah uang yang tidak masuk akal.


Aksi pungli tersebut berhasil direkam oleh pengunjung dan beredar luas di Grup WhatsApp. Tepatnya di Pantai Seger, Kawasan KEK  Mandalika atau samping Sirkuit Mandalika.


Dari rekaman video itu, seorang ibu-ibu mengancam untuk melaporkan oknum yang diduga melakukan pungli.


Dengan santainya, seorang pemuda dengan memakai baju kaos warna hitam menjawab silahkan laporkan saja.


Saat ditegaskan memangnya tempat ini milik pribadi, pemuda itu pun mengklaim bukit sekitar Pantai Seger milik pribadi.


Salah seorang pengunjung, Intan Hulicelan mengaku, sedikitnya ada 3 portal yang dilewati dan di tiap portal membayar Rp 10.000.


Setelah sampai parkir kemudian bayar lagi untuk satu orang yang menggunakan mobil senilai Rp 10.000. Jumlah itu sudah termasuk untuk membayar naik ke atas bukit Seger.


“Saya ke sana bersama empat orang diminta bayar Rp. 40.000 kalau mau naik ke bukit, ya akhirnya saya balik karena merasa risih serba bayar untuk sekadar menikmati alam,” ujarnya, Senin (1/8) lalu. 


Wisatawan asal Cirebon, Jawa Barat (Jabar) itu, mengaku, sempat debat dengan para petugas yang meminta tarif kunjungan dan meminta mereka untuk menjelaskan karcis untuk apa dan apakah itu resmi dari pemerintah daerah.


“Setelah saya cek, gak ada tuh cap dari pemerintah daerah. Saya tegaskan ke mereka bahwa ini pungutan liar,” tegas Intan.


Ketika harus membayar segitu banyaknya dengan fasilitas seadanya, Intan menilai sangat tidak wajar dan justru mencoreng dunia pariwisata.


“Tempat ini kan milik masyarakat NTB dan semua masyarakat berhak menikmatinya. Jadi, tidak mesti membayar sampai Rp 70.000. Apalagi toilet tidak ada, Musholla juga tidak ada. Keamanan parkir pun diragukan, hanya sebatas numpang parkir,” jelas Intan.  (R/L..).


TerPopuler