MATARAM, BL - Penyebaran informasi dan konten berita semakin mudah seiring perkembangan teknologi saat ini. Media sosial menjadi penyerantara informasi yang strategis, lintas geografis, dan sangat cepat.
Namun, di lain sisi penggunaan media sosial yang melanggar etika sosial dan mengunggah informasi dan berita tidak benar atau hoax, menjadi tantangan tersendiri.
Untuk memaksimalkan kreativitas generasi muda dalam bermedia sosial, sekaligus menekan potensi hoax, Universitas Pendidikan Mandalika (Undikma) Mataram bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB menggelar kegiatan Pelatihan Jurnalistik Dasar dan Konten Media Sosial untuk Pelajar SMA/SMK, MA sederajat.
FOTO. Antusiasme siswa dan siswi mendengarkan materi yang disampaikan narasumber |
Kegiatan pelatihan digelar di Aula Undikma Mataram, Sabtu 6 Agustus 2022, dihadiri lebih dari 30 pelajar perwakilan sejumlah SMA, SMK, dan MA di Kota Mataram.
Rektor Undikma Mataram, Prof Kusno mengatakan, dengan pelatihan tersebut Undikma berharap kemampuan dasar jurnalistik bisa dikenalkan kepada pelajar SMA/SMK, dan MA yang ada. Apalagi, kelompok muda ini termasuk kategori kelompok yang aktif dalam bermedia sosial.
"Pelatihan jurnalistik dasar yang dipadukan dengan konten media sosial ini diselenggarakan untuk meningkatkan kapasitas adik-adik kita di SMA/SMK, MA sederajat. Kami harapkan adik-adik ini bisa menjadi agen perubahan untuk bijak dan cerdas bermedia sosial," kata Prof Kusno, dalam sambutannya saat membuka kegiatan.
Menurut Prof Kusno ada banyak hal baik tentang Nusa Tenggara Barat (NTB) yang bisa menjadi konten berita di media massa mainstream, maupun media sosial. Misalnya saja, geliat pariwisata daerah ini yang mulai membaik pasca sejumlah event berskala internasional seperti WSBK dan MotoGP Mandalika.
Semangat kolektif untuk menyebarluaskan hal-hal positif tentang daerah NTB, papar dia, bisa mulai ditumbuhkan dengan kegiatan-kegiatan pelatihan untuk pelajar.
FOTO. Salah satu pemateri, Fahrul Mustofa (kanan) saat menyampaikan materinya terkait pengetahuan Jurnalistik Dasar. |
Dengan kemampuan dasar jurnalistik, diharapkan para pelajar mampu untuk melakukan chek dan rechek terhadap sebuah informasi, untuk menghindari hoax. Selain itu, kemampuan menulis berita juga akan memudahkan para pelajar mengabarkan hal-hal positif melalui media sosial mereka masing-masing.
"Undikma sangat concern untuk kegiatan seperti ini, terutama yang berkaitan dengan pengembangan informasi digital," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMK pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, M Khairul Ikhwan mengatakan, kegiatan pelatihan jurnalistik dan konten media sosial sangat bermanfaat bagi para pelajar.
"Ini menjadi stimulan agar para pelajar SMA, SMK, MA dan sederajat bisa menyalurkan kreativitas dalam bermedia sosial, namun dengan standar jurnalistik yang bisa menjaga informasi yang disebarkan adalah bermanfaat dan bukan hoax," kata Ikhwan.
Menurut Ikhwan, perkembangan teknologi informasi dengan segara dampak positif dan negatifnya memang tak bisa dibendung. Namun yang terbaik adalah bagaimana menyiapkan generasi muda yang mampu beradaptasi dan mengeleminir dampak negatif teknologi tersebut.
"Pelatihan seperti ini adalah salah satu yang bisa kita lakukan, dan Dinas Pendidikan sangat mendukung hal ini," ujarnya.
Pelatihan Jurnalistik Dasar dan Konten Media Sosial untuk Pelajar SMA/SMK, MA sederajat di Undikma Mataram menghadirkan dua narasumber.
Narasumber pertama Pimpred Berita Lombok dan Kepala Biro Pos Bali NTB, Fahrul Mustofa dan Redaktur Paragraf M Asraruddin yang memaparkan, teknik dasar-dasar jurnalistik. Sementara narasumber kedua, Penanggung Jawab Redaksi Mandalika Post, Panca Nugraha, dan Koresponden Viva, Satria Zulfikar, yang memaparkan tentang pengelolaan konten media sosial berbasis jurnalistik.
FOTO. Semangat puluhan siswa dan siswi SMU/MA/SMK se-Kota Mataram untuk memerangi hoaks dan mengkampanyekan medsos yang sehat |
Salah seorang peserta pelatihan dari SMAN 3 Mataram, Olivia mengaku kegiatan pelatihan sangat bermanfaat menambah wawasan tentang jurnalistik dan bijak bermedia sosial.
"Kami di sekolah juga punya majalah dinding. Pelatihan ini sangat berguna memberikan wawasan, terutama tentang bagaimana dunuai jurnalistik, kerja jurnalis dan dasar-dasar membuat berita serta konten medsos yang cerdas," katanya.
Olivia berharap, pelatihan serupa bisa diselenggarakan secara berkesinambungan ke depannya.
Kegiatan pelatihan ditutup oleh Kepala Bagian Humas Undikma Mataram, Ismail Marzuki sekaligus penyerahan sertifikat kepada para peserta.
Ismail berharap, para peserta pelatihan bisa menerapkan standar jurnalistik dasar dalam aktivitas media sosial mereka.
"Paling tidak adik-adik bisa membagikan informasi dan hal baik tentang sekolah dan kegiatan sekolah masing-masing melalui konten media sosial yang dikemas dengan standar jurnalistik," kata Ismail.
Ke depan, tambah dia, Undikma akan menggelar kegiatan serupa. Selain untuk memninimalisir hoax, kegiatan ini juga dilakukan agar promosi daerah NTB, bisa lebih masif melalui jejaring media sosial yang dimiliki para pelajar SMA, SMK, MA sederajat di daerah ini.
"Tujuan kami adalah untuk membangun semangat kolektif, tentang bagaimana mempromosikan NTB, tidak hanya di sektor pariwisata tetapi juga di sektor pembangunan lainnya menuju NTB yang benar-benar Gemilang," tandasnya. (R/L..).