FOTO. Yusron Hadi |
MATARAM, BL - Sebanyak 40 aparatur sipil negara atau ASN Dinas Pariwisata dan Penanaman Modal di Nusa Tenggara Barat mendapatkan pembekalan CHSE, yakni Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan), dan Enviromenth Sustainability (kelestarian lingkungan).
Menariknya, pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang langsung memberikan pembekalan tersebut selama selama tiga hari, yakni tanggal 11-13 Juli 2022 di Svarga Resort di kawasan Pantai Senggigi, Lombok Barat (Lobar).
CHSE merupakan protokol kebersihan, kesehatan, keamanan dan kelestarian lingkungan yang bertujuan membangun kembali kepercayaan serta rasa aman dan nyaman wisatawan untuk berwisata di era pandemi dan pascapandemi nanti.
Selama ini CHSE menyasar usaha di sektor pariwisata dan pendukungnya seperti hotel dan restoran.
"Dan Alhamdulillah, sudah sekitar 340 usaha pariwisata di NTB yang telah memiliki sertifikat CHSE," ujar Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi pada wartawan, Selasa Petang (12/7).
Menurut dia, untuk menghadapi kebangkitan kembali kegiatan atraksi wisata di NTB, para ASN ini perlu belajar juga dengan standar internasional.
"Yang pasti, CHSE hendaknya menjadi habit dan juga standar perizinan demi kualitas pariwisata. Ini agar kita enggak lagi kita bisa bicara biasa-biasa saja," tegas Yusron.
Ia mendaku, bahwa ASN di lingkup Dispar NTB bakal dijadikan duta perubahan. Kata Yusron, adanya event internasional mulai dari World Superbike (WSBK), MotoGP, MotorCross Grand Prix (MXGP), Seven Summit (7 puncak gunung sekitar Rinjani) dan Iron Man yang meliputi renang, bersepeda, dan lari itu akan berlangsung di Provinsi NTB.
Pelatihan CHSE ini melibatkan CHESNA Certification yang menerbitkan sertifikat CHSE untuk SNI 9042. Auditor CHESNA Certification Johny Yulfan mengatakan, adanya seritifkasi memberikan kepercayaan masyarakat.
‘’Dengan sertifikat ini masyarakat lebih percaya diri,’’ ucap Yusron.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid( Destinasi Dinas Pariwisata NTB, Ahlul Wakti, menambahkan, bahwa untuk menambah bekalnya, peserta diajak berkunjung ke tiga destinasi wisata di Lombok.
Pertama, destinasi wisata pelestarian lingkungan Pantai Pandanan di Kabupaten Lombok Utara (KLU), utara Senggigi, yang melakukan pemeliharaan taman lautnya.
Selanjutnya, ke destinasi kedua adalah desa wisata air Batu Kumbung, Kecamatan Lingsar Lombok Barat.
"Disana, ada homestay dan bertetangga dengan desa wisata lainnya yaitu Lingsar, Buwun Sejati, dan Narmada. Serta, kunjungan ketiga adalah Loang Baloq. Yang mana disana (Loang Baloq) telah menjadi contoh keterlibatan pemerintah daerah mengembangkan destinasi,'' tandas Ahlul Wakti. (R/L..).