FOTO. H. Kukuh Rahardjo |
MATARAM, BL - Tepat pada 5 Juli 2022, Bank NTB Syariah memasuki usia ke-58 tahun. Sejumlah capaian gemilang berhasil ditelurkan oleh bank kebanggan rakyat NTB tersebut.
Direktur Utama PT Bank NTB Syariah, Kukuh Rahardjo, mengatakan, bahwa data keuangan bank posisi pada Juni 2022, menunjukkan pertumbuhan lebih baik. Di mana, total aset sebesar Rp 13,24 triliun, mengalami peningkatan setara 18,13 persen dari posisi Desember 2021 yang berjumlah Rp 11,22 triliun.
Selanjutnya, capaian dana pihak ketiga atau DPK sebesar Rp 11,74 triliun. Angka itu mengalami peningkatan 22,68 persen dari posisi Desember 2021 yang hanya berjumlah Rp 8,14 triliun.
"Adapun total pembiayaan, yakni Rp 8,12 triliun meningkat 9,67 persen dari posisi Desember 2021 sebesar Rp 7,41 triliun. Selanjutnya untuk Laba sampai dengan bulan Juni 2022 tercatat sebesar Rp 76 miliar," ujar Kukuh dalam sambutannya, Selasa (5/7).
Menurut dia, selain penyempurnaan produk dan proses bisnis yang dilakukan sejak awal konversi di penghujung tahun 2018, pihaknya mengaku sangat bersyukur atas perkembangan infrastruktur layanan jaringan Kantor Bank NTB Syariah yang dinilai berkembang siginifikan.
Sebab, lanjut Kukuh, dengan desain dan arsitektur modern. Hal itu telah mampu memberikan kenyamanan dan kebanggaan kepada masyarakat didalam bertransaksi. "Saat ini terdapat 55 unit kantor yang terdiri dari 1 kantor pusat, 12 kantor cabang. Selanjutnya ada sekitar 26 kantor cabang pembantu, 5 kantor kas, 11 kantor layanan tersebar diseluruh kabupaten/kota se-Nusa Tenggara Barat dan Kota Surabaya," ungkap dia.
Kukuh menegaskan, bahwa desain kantor-kantor Bank NTB Syariah saat ini mengadopsi konsep modern dan berkelanjutan dengan penerapan konsep green office di setiap gedung kantor baru Bank NTB Syariah.
Mengingat, kata dia, konsep hemat energi, paperless, carbonless dan plasticless, tidak lain untuk memastikan keselarasan antara profit, people, planet (3P) sebagai wujud komitmen Bank dalam penerapan financial sustainability.
"Saya berpesan kepada unsur pimpinan dan segenap insan amanah Bank NTB Syariah untuk senantiasa menjaga dan memelihara kebersihan, keindahan, serta kondusifitas kantor. Ini agar nasabah dan masyarakat merasa nyaman, tenang dan aman berinteraksi serta bertransaksi dengan Bank NTB Syariah," tegas Kukuh.
Ia tak lupa mengajak segenap jajarannya untuk dapat berdo'a agar pembangunan Kantor Pusat Bank NTB Syariah dikawasan Islamic Center Mataram dapat berjalan baik sebagaimana diharapkan bersama.
Apalagi, hal itu, menurut Kukuh, akan dapat memberikan manfaat dan kemaslahatan yang lebih besar kepada masyarakat NTB.
"Capaian yang diperoleh Bank NTB Syariah hingga saat ini merupakan ikhtiar bersama. Baik itu, dalam perjuangan dan kontribusi para pendiri ataupun pendahulu Bank NTB Syariah sejak 58 tahun yang lalu," tegas Kukuh
Ia mendaku, bahwa para pendiri dan pendahulu telah mengorbankan daya upaya untuk membangun Bank NTB Syariah hingga menjadi seperti saat ini.
Untuk itu, ungkapan syukur dan terimakasih yang sebesar-besarnya, perlu disampaikan kepada para pendiri dan pendahulu Bank NTB Syariah yang telah berjasa untuk lembaga perbankan yang sahamnya dimiliki semua Pemda di NTB tersebut.
"Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala mencatat segala apa yang telah diberikan sebagai ‘amal jariyah di sisiNya dan mendapatkan pahala serta balasan yang lebih baik di dunia dan kelak di akhirat. Aamiin ya mujibbassa’ilin," ucap Kukuh.
Ia menambahkan, melalui Milad ke-58 tahun yang mengusung tema “Sinergi Menuju Era Digitalisasi”. Hal itu merupakan filosofi yang diharapkan untuk membangun kesadaran.
Utamanya, sambung Kukuh, kepada segenap insan amanah Bank NTB Syariah bahwa saat ini dunia bergerak ke arah digitalisasi, begitu pun juga dengan bisnis perbankan tidak terlepas dari pergerakan ke arah digitalisasi.
Karena itu, adanya perkembangan dunia ke arah digital, menuntut kalangan perbankan, untuk peka dan meresponnya dengan cepat dan tepat. Hal inilah yang menjadi alasan bagi Bank NTB Syariah untuk bergerak secara aktif.
Terutama dalam mengembangkan produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan transaksi digital masyarakat yang handal dan lengkap.
"Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak akhir tahun 2019 sampai dengan saat ini menjadi katalisator percepatan digitalisasi pada hampir seluruh aspek kehidupan. Kita harus bersyukur dan berbangga bahwa pada usia ke-58 ini, Bank NTB Syariah mampu mengikuti perkembangan digitalisasi yang terjadi. Alhamdulillah, tahun ini Bank NTB Syariah telah melakukan peluncuran New Mobile Banking yang memiliki fitur transaksi lebih lengkap dan handal untuk menghadirkan customer experience yang sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi nasabah," jelas Kukuh.
Dalam kesempatan itu, ia mengimbau kepada segenap unsur pimpinan untuk meningkatkan kinerja, melakukan upgrade knowledge dan senantiasa berupaya untuk meningkatkan kualitas skill agar mampu tampil menjadi seorang agile leader, yakni pemimpin-pemimpin yang handal dan mampu memberikan kontribusi terbaik di tengah pesatnya perkembangan dunia digitalisasi yang terjadi saat ini.
Tak hanya itu, dukungan digitalisasi dalam produk dan layanan Bank NTB Syariah memberikan kontribusi positif dalam mendorong peningkatan revenue dari sisi e-channel.
Berkat penyempurnaan layanan dari sisi digitalisasi pada e-channel, baik melalui aplikasi new mobile banking, CMS, Laku Pandai, EDC, QRIS atau pun ATM adalah faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan pendapatan Fee Based Income (FBI).
"Tercatat sampai dengan Juni 2022 pendaptan FBI dari e-channel dan APMK sebesar Rp 11,9 miliar dari total FBI sebesar Rp 30,98 miliar. Alhamdulillah angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan dari periode-periode sebelumnya," ujarnya.
"Kita patut optimis bahwa sejalan dengan peningkatan revenue yang diperoleh dari e-channel akan memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan pegawai. Pada tahun 2022 ini pendapatan FBI dari e-channel dan APMK ditargetkan sebesar Rp 25,3 miliar dari total FBI sebesar Rp 60,8 miliar," sambung Kukuh
*Tingkatkan FBI
Kukuh juga berpesan kepada segenap unsur pimpinan dan seluruh insan amanah Bank NTB Syariah agar membangun kesadaran dan bersungguh-sungguh dalam meningkatkan FBI dari sisi e-channel dalam rangka mendorong pertumbuhan laba dan kesejahteraan bagi seluruh pegawai.
Terhadap pencapaian yang telah diraih oleh Bank NTB Syariah selama 58 tahun berkiprah, Dirut menegaskan, agar disikapi dengan penuh rasa syukur dengan tetap berikhtiar maksimal untuk selalu memperbaiki dan meningkatkan kualitas kinerja.
"Saya berpesan agar dalam bekerja selalu memegang prinsip-prinsip amanah (kejujuran), memperkuat mitigasi risiko, penerapan Good Corporate Governance (GCG) serta memastikan kualitas bisnis dapat dijalankan secara sehat," ungkap Kukuh Rahardjo.
"Kita harus menyadari bahwa tantangan yang dihadapi kedepannya semakin berat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai terdapat Sembilan tantangan yang dihadapi Bank dalam transportasi digital," sambung dia.
Sembilan tantangan itu, diantaranya risiko perlindungan dan pertukaran data pribadi, risiko strategis investasi di bidang IT, risiko serangan siber, risiko kebocoran data nasabah, penyalahgunaan teknologi, risiko penggunaan pihak ketiga (outsourching), infrastruktur jaringan telekomunikasi, kesiapan organisasi hingga regulatory framework yang sepenuhnya belum kondusif.
"Oleh karenanya, kita harus mempersiapkan mitigasi risiko yang kuat dengan memastikan pilar-pilar bisnis Bank tegak berdiri kokoh untuk menghadapi tantangan transformasi digital di tahun-tahun mendatang," tandas Kukuh. (R/L..).