MATARAM, BL - Rapat koordinasi Nasional XV Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), resmi dibuka Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin, di Prime Park Hotel, Kota Mataram, Kamis Sore (30/6).
Sebelum membuka kegiatan KMHDI, Wapres menyempatkan memantau progres penanganan PMK di salah satu kandang ternak sapi di Kabupaten Lombok Barat (Lobar).
Wapres berpesan, kepada seluruh mahasiswa/mahasiswi Hindu Dharma, agar mengambil peran penting untuk bagaimana merawat keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia. Sebab, kehidupan warga Indonesia bersifat majemuk.
"Kalau tidak dirawat potensi konfliknya besar sekali, sehingga perlu dirawat agar tetap utuh," tegas KH Ma'ruf Amin.
Menurut Wapres, kekayaan alam yang dimiliki bumi Indonesia dengan beragam potensi yang terkandung didalamnya, harus dijaga dan dirawat. Mengingat hal itu, merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT.
Karena itu, pengelolaannya harus dilakukan dengan cara, memanfaatkan ilmu pengetahuan teknologi, serta inovasi. Namun, tetap dalam mengembangkan potensi sumberdaya alam itu, tak lupa melalui adanya sentuhan sumber daya manusia.
"Kalau itu dilakukan, tentunya kelestarian dari kekayaan alam kita tidak hanya bisa dinikmati sekarang namun bisa untuk generasi muda selanjutnya. Ini karena, misi pemerintah sudah jelas, yakni ingin menjadikan Indonesia sebagai tempat yang layak huni secara berkelanjutan," tegas KH. Ma'ruf Amin.
Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) tak lupa, juga menyinggung gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan berlangsung di Provinsi Bali pada bulan November mendatang.
Kata Wapres, gelaran KTT G-20 itu, bertujuan membangun persahabatan dunia, kesejahteraan dan bangkit bersama terutama pasca pandemi Covid-19.
"Karena pandemi ini banyak negara yang mengalami kemunduran bahkan kebangkrutan. Kita ingin tak ada satu negara pun yang begitu (mundur dan bangkrut), sehingga kita membangun kerja sama yang baik dan kepada negara yang maju dapat memberikan bantuan, dorongan dan fasilitas kepada negara lain," jelas KH. Ma'ruf.
Menyoal tiga daerah otonom ini baru atau pemekaran di Papua yang menimbulkan pro kontra, Wapres menilai, tujuan pemekaran sebagai wujud pemerintah untuk memberikan pelayanan yang lebih dekat kepada rakyat.
"Ini tujuannya untuk lebih mudah melayani masyarakat dalam rangka mensejahterakan. Jika pelayanannya itu terlalu jauh akan kurang terlayani dengan baik dan kita berkomitmen siapa yang menjadi pimpinan disana adalah orang asli Papua," katanya.
Menurutnya, DPR RI sudah melakukan rapat dengar pendapat umum hingga melakukan penjajakan di beberapa daerah di Papua. Bahkan Gubernur Papua sudah menandatangani persetujuan pemekaran. Meski demikian sosialisasi tetap akan dilakukan kepada masyarakat sebagai bentuk memberikan pemahaman.
"Memang masih ada satu dua yang menolak, namun saya rasa itu tidak mencerminkan mayoritas. Menurut hasil penelitian pun mendukung pemekaran karena ingin terlayani dengan baik," tandas Wapres.
Sebagai informasi, Wapres RI Ma'ruf Amin bersama Ibu Wury Ma'ruf Amin dan rombongan terbatas melakukan kunjungan kerja ke Pulau Lombok, NTB selama dua hari.
Ma'ruf dan rombongan berangkat menuju Lombok dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Kamis pagi menggunakan pesawat Boeing 737-400 TNI Angkatan Udara.
Setibanya di Lombok, Ma'ruf disambut Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan langsung menuju Desa Reyan, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, untuk meninjau peternakan sapi Kelompok Tani Ternak Reyan Baru yang telah berhasil melalui penyakit mulut dan kuku. Setelah itu, Ma'ruf membuka Rapat Koordinasi Nasional XV Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia di Mataram. (R/L..).