MATARAM, BL - Sebanyak satu jenazah dari tujuh Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal asal Lombok yang dinyatakan hilang dan meninggal dunia dalam insiden kapal tenggelam
perairan Nongsa, Pulau Batam pada Kamis (16/6) lalu, ditemukan Kapal Police Marine Singapura.
Penemuan jenazah ini dikonfirmasi langsung oleh pihak polisi Singapura ke Indonesia yang menanyakan apakah pihaknya masih melakukan pencarian jenazah PMI.
“Iya benar, ditemukan satu korban diduga korban PMI oleh kapal Police Marine Singapura dan korban langsung dibawa ke Singapura untuk dilaksanakan investigasi,” ujar Kepala Kantor SAR Tanjung Pinang, Slamet Riyadi, melalui siaran tertulisnya, Rabu Malam (22/6).
Hingga saat ini, SAR Tanjung Pinang masih mengkonfirmasi dengan BP2MI terkait nama-nama korban yang dalam pencarian itu.
“Jadi apakah benar itu korban yang dalam pencarian, atau korban lain,” kata Slamet.
Jenazah yang ditemukan tersebut, diduga satu dari tujuh PMI yang hilang itu masih berada di Singapura untuk proses penyelidikan lebih lanjut. “Jenis kelaminnya laki-laki, nanti sore kami baru bisa memastikan,” ungkap Slamet.
Sementara itu, Kepala Upt BP2MI Mangiring Sinaga mengatakan bahwa pihaknya belum mendapatkan keterangan resmi terkait penemuan itu.
“Tapi nanti apabila sudah ada informasi resminya akan kami kasih kabar segera,” katanya.
Pencarian tujuh PMI yang hilang di perairan Nongsa, Kota Batam ini sudah memasuki hari ke-6.
Tim gabungan dari TNI Polri serta Basarnas masih terus melakukan pencarian terhadap korban-korban yang masih hilang.
Sebelumnya, Kadisnakertrans NTB, I Gede Aryadi mengatakan, bahwa sebanyak tujuh PMI ilegal yang akibat insiden kapal karam dan selanjutnya tenggelam di Pulau Batam, dinyatakan meninggal dunia.
Itu berdasarkan dari tingkat harapan hidup saat tenggelam di lautan. Sudah lima hampir satu pekan para korban belum dapat ditemukan. Sementara pencarian Tim SAR mengalami kendala cuaca buruk.
“Sebanyak tujuh korban meninggal dunia dan sedang dalam proses pencarian jenazah di laut,” kata Gede, Selasa Malam (21/6).
Satu dari tujuh korban merupakan seorang perempuan. Jenazah juga belum ditemukan. “Di antara ketujuh korban tenggelam tersebut, terdapat satu orang warga kita perempuan,” ujarnya.
Rencananya, besok Komisi V DPRD NTB akan ke kementerian untuk berkoordinasi mengenai warga Lombok yang mengalami musibah di Batam. (R/L..)